Mungkin kita semua jadi teringat masa duduk di taman kanak-kanak,kala itu kita berpikir kalau seorang teman yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah krayon warna hitam.
Di sekolah dasar,kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet,menggandeng tangan kita sepanjang koridor menuju kelas,mau berbagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.
Di sekolah lanjutan pertama,kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita,pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.
Di SMA,kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang sedikit lebih malam,mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar.
Di masa berikutnya,kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita,membuat kita merasa aman melalui masa-masa seperti apapun,meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian sidang sarjana kita.
Dan seiring berjalannya waktu kehidupan,kita menemukan kalau seorang teman yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik,merangkul kita ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan,membantu kita bertahan menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita,menegur ketika kita salah akan sesuatu,mengingatkan ketika kita lupa,membantu meningkatkan percaya diri kita,menolong kita untuk menjadi seseorang yang lebih baik,dan terlebih lagi…….dialah yang dengan tulus mau menerima diri kita apa adanya.
Dialah orang yang datang terakhir kali saat kita bahagia dan datang pertama kali dikala kita sedang kesusahan.Dia yang mewakili tangan dan mata kita,dikala tangan kita teriris mata kita menangis,dikala mata kita menangis tangan kita yang menghapus air matanya.
Dia selalu bersedia hadir dalam suka maupun duka,tak berharap kecuali tulus memberi….tak ada mantan teman atau sahabat dalam hidup ini.
Teman yang baik BUKAN-lah teman yang tak pernah salah terhadap diri kita,tetapi teman yang mau mengakui kesalahannya dan memperbaikinya karna demi sebuah”persahabatan”.
Ingtkan,diri kita adalah sebuah pensil yang selalu menulis di atas kertas kehidupan.Setelah pensil digunakan untuk menulis mungkin saja terjadi kesalahan dan kelebihan dari sebuah pensil adalah bisa dihapus.Jadi kita tak perlu berkecil hati untuk menyalin ulang.Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan dan juga setiap manusia berhak untuk memperbaiki kesalahannya.Yang dimaksudkan adalah kesalahan yang telah kita perbuat di masa lampau bisa kita hapus dengan cara memperbaiki dan menjadikan sebuah pelajaran dari kesalahan kita yang telah kita perbuat.
Apabila batang karbon dalam pensil sudah tumpul untuk menulis,kita dapat menyerutnya sampai batang karbon itu dapat kita gunakan kembali.Pensil selalu memperbaiki dirinya ketika kegunaannya sudah tidak maksimal,oleh karena itu manusia harus senantiasa siap memperbaiki serta memaksimalkan dirinya agar berguna untuk orang lain dan dirinya sendiri.
“Mulailah detik ini menjadi seorang teman yang baik bagi sekelilingmu,
maka engkau akan menemukan kebahagiaan dalam hidupmu”
Percayalah semua itu belum terlambat,,,,!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar